Mitos Ibu Hamil di Masyarakat

Banyak mitos ibu hamil yang masih dipercaya masyarakat Indonesia. Seperti misalnya tak boleh saat ada gerhana matahari hingga larangan mengonsumsi makanan tertentu. Terkait mitos kehamilan ini, masih banyak makanan yang dipercaya bisa membuat kulit lahir dengan kulit putih dan bersih. Namun, dari banyaknya mitos atau anggapan yang tersebar itu, apakah slot singapore gacor semuanya terbukti benar secara ilmiah? Atau hanya untuk menakut-nakuti para ibu hamil? Oleh karena itu, Bunda dapat menyimak deretan mitos ibu hamil berikut ini untuk mengetahui anggapan tersebut benar atau tidak. Berikut dikutip dari Medical News Today dan Pregnancy Birth Baby ulasan selengkapnya:

Mitos Ibu Hamil di Masyarakat

1. Harus membawa gunting, benda tajam atau senjata

Anggapan bahwa bawa gunting saat hamil atau benda tajam lainnya dipercaya dapat menjauhkan ibu hamil dari gangguan energi negatif atau makhluk halus adalah salah besar. Hal tersebut hanyalah mitos belaka. Faktanya, membawa benda-benda tajam ke manapun ketika sedang hamil tidak akan berdampak apa-apa pada ibu hamil dan juga bayinya.

2. Ibu hamil makan untuk dua orang

Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa ibu hamil makan untuk dua orang. Berapa banyak tambahan yang perlu dimakan oleh ibu hamil, menyesuaikan dengan berat dan tinggi badan, serta usia kandungan kehamilan.

Secara umum, ibu hamil membutuhkan 300-450 kalori tambahan setiap harinya. Tambahan kalori itu bisa didapat dari beberapa camilan sehat seperti buah, telur rebus, dan lain sebagainya.

Ibu hamil sangat tidak dianjurkan untuk makan secara berlebihan karena akan berdampak buruk bagi sang ibu dan bayinya. Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang.

3. Morning sickness hanya terjadi di pagi hari

Morning sickness hanya terjadi di pagi hari hanyalah mitos. Faktanya, mual atau starlight princess maxwin muntah selama kehamilan dapat terjadi kapan saja akibat perubahan hormon pada ibu hamil.

Bagi kebanyakan wanita, morning sickness lebih banyak terjadi di pagi dan akan membaik setelah 3 bulan berikutnya. Mual dan muntah yang terus berlanjut perlu diperiksakan ke dokter karena dikhawatirkan menjadi hiperemesis gravidarum.

Prof. Dr. dr. Andon Hestiantoro, Sp.OG-KFer, mengatakan bahwa setidaknya 1 dari 5 wanita hamil akan mengalami morning sickness di trimester pertama. Kondisi ini umumnya tak akan lama, dan dapat hilang dengan sendirinya atau setelah konsumsi obat mual.

“Mual dan muntah pada kondisi morning sickness juga bisa diatasi dengan pijat di titik acute pressure. Sementara untuk meredakan gejala, ibu hamil dapat minum air jahe hangat atau minum obat anti mual,” ungkap dokter yang praktik di RS Hermina Jatinegara.

4. Dilarang berhubungan intim saat hamil

Aktivitas seks atau hubungan intim yang dilakukan saat hamil tidak akan membahayakan janin. Jadi anggapan dilarang melakukan hubungan intim saat hamil adalah mitos belaka.

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, dokter tidak akan merekomendasikan untuk tidak melakukan aktivitas seks selama kehamilan berlangsung. Kondisi ini dapat terjadi apabila ibu hamil mengalami perdarahan hebat selama kehamilan atau ketuban pecah.

Bagi wanita yang memiliki masalah pada plasenta, insufisiensi serviks, dan faktor lain yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya persalinan secara prematur harus mendiskusikan terlebih dahulu dengan obgyn sebelum berhubungan intim.

5. Tidak boleh mandi air panas
Faktanya ibu hamil sangat aman apabila hendak mandi dengan air yang hangat. Atur suhu menjadi suam-suam kuku agar ibu hamil menjadi rileks setelah mandi air hangat. Air mandi yang terlalu panas tidak disarankan karena dapat meningkatkan suhu inti tubuh ibu hamil, sehingga menyebabkan terjadinya kepanasan, dehidrasi, atau pingsan.

6. Tidak boleh berolahraga saat hamil
Larangan berolahraga saat hamil tidak sepenuhnya salah. Para ibu hanya perlu menghindari jenis olahraga berat yang berisiko membuat mereka jatuh, seperti menunggang kuda atau bersepeda. Hindari olahraga yang dapat membuat sesak napas dan cepat membuat tubuh merasa panas. Saat ingin melakukan olahraga, sebaiknya ibu hamil mendiskusikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan untuk memilih jenis olahraga yang aman untuk ibu hamil. Misalnya seperti melakukan yoga yang bagus untuk meningkatkan kekuatan & fleksibilitas tubuh, serta melatih pernapasan untuk membantu proses persalinan lebih mudah dan lancar.